Sarjana dan pengangguran, inilah fakta dan solusinya! Copy

Lulusan Sarjana bukan jaminan bisa langsung kerja!! Inilah faktanya..

Hi Sobat Juara, di edisi tulisan kali ini admin ini berbagi pengalaman sekaligus berbagi beberapa analisa yang faktual terjadi di Negeri +62 Indonesia ini.

Setiap tahun ribuan sarjana dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri dengan berbagai bidang disiplin ilmu yang tak kalah keren dan mentereng diwisuda, tak jarang predikat cumlaude mereka sandang.

Tapi…..
Selesai wisuda malah bingung, mau kerja dimana, mau kerja apa, dan mau ngapain…..
Wisuda pun berubah jadi plesetan ‘wis udah’ alias ya sudahlah…. ^_^

Baca Juga:

10 Tipe Wanita Yang Disukai Pria, Bagaimana Dengan Anda?

Akhirnya, apapun mereka kerjakan demi mendapatkan penghasilan. Tak jarang bidang disiplin ilmu yang mereka sandang berbanding 180 derajat dengan realitas yang mereka kerjakan saat ini. Kuliah Jurusan Manajemen Pemasaran, realitas bekerja jadi security, jadi Office boy.. Kuliah Jurusan teknologi pertanian, realitasnya bekerja sebagai cs/admin

Inilah realitas dan fakta yang terjadi disekitaran kita, didunia Pendidikan kita..Tak salah, tak harus malu mengakuinya…mungkin juga anda salahsatunya..ya kan? He..

Intinya adalah karena ada jarak yang terlalu lebar di dunia Pendidikan kita, dikurikulum yang diberikan dengan kebutuhan dunia industri, sehingga apa yang dipelajari terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan serapan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Berikut beberapa fakta yang sering terjadi , mari kita lihat apa saja :

1. LOWONGAN DAN KUALIFIKASI TIDAK SESUAI
Sebut saja namanya Budi seorang mahasiswa jurusan jurnalistik, sempat melamar sebagai pramuniaga di perusahaan ritel. Ia pikir waktu itu, ijazah SMA saja diterima bagaimana dengan Sarjana? Tapi itu cuma angan-angan belaka. Buktinya ia tetap tidak masuk walau sampai tahap seleksi akhir.

Mungkin tadinya Budi sekedar coba-coba sekaligus mengisi kekosongan waktu daripada nganggur. Walaupun lowongan yang ditawarkan tidak sesuai disiplin ilmunya ia tetap melamar..

So, pastikan sebelum melamar kita wajib melihat kualifikasi yang dibutuhkan, sesuaikan dengan kemampuan dan pengalaman kita, jika sesuai maka lamarlah pekerjaan tersebut sertakan pula cv yang lengkap dan portofolio kita juga sertifikat-sertifikat pendukung.

2. ASAL MELAMAR
Kesalahan selanjutnya adalah asal melamar. Kalap karena sangat butuh kerja membuat logika terkadang mati dan tak berjalan. Setiap lowongan yang tersedia, kita lamar tanpa pandang bulu. Percayalah, hal ini tidak akan berhasil membuat kita dapat pekerjaan baru.
Malahan HRD akan kesal melihat CV kita karena membuat beban kerjanya semakin banyak karena harus makin banyak sortiran CV dalam listnya tiap hari… ^_^

3. SALAH MEYAKINKAN DALAM WAWANCARA
Saat wawancara adalah masa terbaik kita dalam menunjukan kemampuan sekaligus meyakinkan calon atasan untuk bekerja sama di kemudian hari. Saat-saat tersebut sangatlah penting, sehingga tiap jawaban dari mulutmu sangat menentukan.

Jangan asal menjawab pertanyaan apalagi dengan kalimat “saya tidak tahu” atau jawaban singkat padat jelas. Buatlah dia merasa yakin dengan kemampuan kita, jawab pertanyaan sesuai pengetahuanmu, berikan alasannya, dan jika pernah mencoba sebuah cara tunjukan bagaimana dia bekerja dengan baik.

Ketika berbicara tatap muka, cobalah untuk tenang. Ketenangan akan membawamu pada jawaban-jawaban bagus. Sikap kamu ketika diwawancara akan lebih tenang, ini adalah nilai tambah saat wawancara. Persiapan diri sebelum waktunya tiba juga merupakan modal bagus sehingga otakmu dipenuhi dengan ide, gagasan, dan pengetahuan. Bekal ini bisa membuat diri kamu lebih tenang sebelum melakukan sesi wawancara.

4. PERMINTAAN GAJI TERLALU MULUK

Permintaan gaji saat bekerja menjadi poin lainnya. Terlalu muluk saat meminta membuat pelung kamu tertutup. Usahakan sebelum menjalani interview, kamu sudah menentukan batas gaji yang sesuai dengan keahlian serta bidang.

5. LOWONGAN SEDIKIT PENCARI KERJA BANYAK

Salahsatu rekan pernah melamar satu posisi di kantor media baru. Dia kaget melihat antrian pelamar yang membeludak. Bahkan saya harus menunggu giliran melakukan tahap seleksi pada malam hari, ini serius terjadi!
Persaingan yang ketat dengan pelamar lain menjadi satu alasan kenapa masih banyak sarjana menganggur.

6. MINIMNYA KONEKSI
Selain mendapat info lowongan kerja dari aplikasi, kita juga bisa menemukannya dari koneksi. Biasanya kerabat atau teman yang bekerja di satu perusahaan akan memberikan info, jika mereka tahu kalau kita butuh pekerjaan. Jadi jangan pernah malu untuk bertanya.
Keberadaan koneksi dalam satu perusahaan bisa membuat peluang mendapat pekerjaan lebih terbuka. Mereka bisa merekomendasikan kita kepada unit penerima pegawai

Faktor tersebut bisa menjadi penyebab sulitnya mendapat pekerjaan. Namun keberuntungan juga bisa jadi penentu gagal tidaknya dapatkan kerja. Jangan lupa untuk berdoa agar usaha kita dapat dikabulkan oleh Tuhan!

Naah, tentunya dibalik setiap tantangan akan selalu ada peluang. Di setiap kejadian selalu ada hikmah, dan tentunya solusi terbaik.

Berikut beberapa pesan sekaligus solusi dari admin untuk sobat semua, agar disaat kita lulus kuliah selesai diwisuda, tidak lagi menjadi beban orang tua, tapi sebaliknya menjadi penopang keuangan orang tua dan membahagiakan mereka tentunya, minimal untuk diri sendiri sudah bisa mandiri dan kebutuhan tercukupi.

Berikut beberapa hal yang harus dijalani :

1. MILIKI SKILL KHUSUS SEBAGAI DAYA JUAL

   
Maksudnya bagaimana? Misal anda kuliah jurusan Teknik Informatika, fokuskan pada salahsatu bidang disiplin ilmunya, misal Desain Komunikasi Visual (DKV) atau desain grafisnya…terus asah dan terus bikin karya-karya terbaik

2. MILIKI MENTOR

Belajar tanpa seorang pelatih ibarat bertarung melawan bayang-bayang, tiada yang mengarahkan, tiada target yang dapat dituju. Maka perlu seorang mentor atau pembimbing yang bisa memberikan arahan dan penilaian atas karya-karya kita.
Bisa dari dosen jurusan, atau kakak kelas, atau teman yang memang ahlinya disitu. Dan sebagai catatan jangan pelit sama mereka, sekali-kali traktir makan atau kasih hadiah

3. PERBANYAK PORTFOLIO

Ini salahsatu trik agar kita memiliki daya jual, ikuti kontes-kontes brand-brand besar atau sekedar membuatkan desain-desain secara free kebanyak unit-unit usaha yang kemungkinan bakal booming.

Misalkan disekitaran komplek dan kampus ada resto dan laundry yang baru buka, dan menurut Analisa teman-teman nih resto dan laundry bakal maju pesat, kita tawarkan jasa desainnya secara Cuma-Cuma, dengan tujuan memperbanyak portfolio. Bahkan kalau bisa tembus perusahaan-perusahaan besar itu lebih keren lagi

4. PERBANYAK KONEKSI, KOMUNITAS DAN PERKENALAN

Ini kunci sukses dalam sebuah usaha dan kerja, semakin banyak ruang yang kita kenal, semakin luas cakupan pertemanan dan rekanan kita maka akan semakin besar peluang kerja dan usaha kita

5. EKSISKAN KARYA DI SOSMED DAN STORY ANDA
Postingan-postingan karya anda adalah etalase anda, semakin orang banyak melihat dan tertarik boleh jadi itu adalah pintu pembuka untuk peluang kerja dan usaha anda

6. MILIKI DAN PELAJARI ILMU BISNIS

Ini salahsatu poin yang tak kalah penting dalam dunia pendidikan kita, orientasi pendidikan kita hampir 80% adalah orientasi pekerja, bukan membuka lowongan kerja atau membuka usaha. Maka ilmu bisnis, ilmu entrpreneurship mutlak harus dimiliki dan dipelajari oleh setiap individu, baik sarjana maupun tidak.

Sehingga, dengan disiplin ilmu yang dimiliki secara akademis dan bekal dasar ilmu bisnis yang dimiliki, kita tidak lagi terpaku kepada dunia kerja, dan kita bisa memaksimalkan potensi diri dalam berbisnis.
Jika belum mampu berbisnis sendiri, bergabunglah dengan komunitas bisnis, atau yang sudah menjalankan bisnis.. anda sekaligus bisa belajar dan mengasah kemampuan anda disitu.

Sebagai contoh, shopygallery dengan produk-produk fashionnya dan frozen food serta produk Beras Sehat Juara bisa anda jadikan salahsatu media pembelajaran bisnis, baik itu dengan menjadi pasukan inti (tim) atau menjadi bagian dari pasukan resellernya. Tentunya ada ilmu yang bisa didapat dan menambah pengalaman.